KABUPATEN ACEH BARAT DAYA

Selasa, 15 Maret 2011

Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) adalah salah satu kabupaten di Nanggroe Aceh Darussalam yang berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues di sebelah utara, Kabupaten Aceh Selatan dan Samudera Hindia di Sebelah Selatan, Kabupaten Nagan Raya di sebelah barat dan Kabupaten Gayo Lues di sebelah timur.
Kabupaten Aceh Barat Daya mengandalkan sektor pertanian dan perdagangan untuk kelangsungan perekonomiannya. Hal ini ditunjang dengan posisinya yang dangat strategis dijalur dagang kawasan barat Aceh, khususnya kota Blangpidie yang sejak dulu menjadi pusat perdagangan di pantai barat Aceh.
 
Lambang Kabupaten Aceh Barat Daya

Kabupaten Aceh Barat Daya juga memiliki berbagai potensi pariwisata alam dan budaya karena posisinya yang berada diantara pantai Samudera Hindia dan Bukit Barisan yang hijau.

Selain itu Kabupaten Aceh Barat Daya dapat juga dikembangkan sebagai kawasan agroindustri, agribisnis dan peternakan terpadu serta sektor lain yang akan berkembang.


1.  BENDUNGAN KRUENG SUSOH BLANG

Irigasi Teknis Krueng Baru, Kecamatan Lembah Sabil Kritis dan Bendungan Irigasi Teknis Krueng Susoh (Kuta Tinggi), Blangpidie, Aceh Barat Daya (Abdya) semakin terancam keselamatannya akibat aktifitas penambangan galin C semakin tidak terkendali. Masalah yang berdampak buruk terhadap nasib ribuan petani itu perlu segera ditertibkan.

Pesona Bendungan Krueng Susoh Blang

Perlu segera dilakukan penertiban aktifitas penambangan galin C sepanjang aliran Krueng Baru atau lokasi perbatasan Kabupaten Adbya dengan Aceh Selatan dan aliran Krueng Susoh, Blangpidie. Aktifitas penambangan galian C tidak terkendali telah mengakibatkan intake (mulut tangkapan air) irigasi teknis Krueng Baru menjadi kritis.
Karena intake menjadi tinggi akibat terjadinya penurunan permukaan air sungai setelah galian C ditambang secara terus-menerus di kawasan tidak berapa jauh dari mulut tangkapan air irigasi yang memasok kebutuhan air untuk ribuan sawah Kecamatan Lembah Sabil dan Kecamatan Manggeng. Bukan hanya itu, aliran Krueng Baru yang memasok kebutuhan air sawah arah Kecamatan Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan juga mengalami nasib yang sama.

Kritisnya mulut tanggapan Irigasi Krueng Baru mengakibatkan pasokan air sawah kawasan Lembah Sabil dan Manggeng berkurang drastis akhir-akhir ini. Padahal, areal sawah yang sedang ditanam padi sangat membutuhkan air. Tidak terkendalinya penambangan galian C kawasan itu juga membahayakan tiang jembatan yang membentang tinggi di atas aliran Krueng Baru.


2.  PANTAI KUALA KATUNG

Pesona Pantai Kuala Katung

Pantai Kuala Katung merupakan objek wisata pantai yang terletak di Desa Ujung Serangga, Kabupaten Aceh Barat Daya. Tempat wisata ini memiliki fasilitas seperti cafe-cafe yang berada disepanjang jalan, juga sangat dekat dengan pelabuhan perahu nelayan untuk menangkap ikan dan pelabuhan bongkar muat barang dari kapal-kapal luar daerah.


3.  KRUENG BABAHROT

Pesona Krueng Babahrot

Krueng Babahrot merupakan sungai indah yang memanjang, yang mengalir dari pegunungan yang hijau, air yang bersih dan sejuk akan terlihat ketika melintasi jembatan panjang Krueng Babahrot. Panorama alam yang sangat indah dan asri ini menjadi pesona dan daya taril tersendiri bagi pengunjung-pengunjung yang datang ke daerah Krueng Babahrot ini denganluas sekitar 8,5 Ha dan juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang pariwisata berupa kantin dan rumah makan.


4.  TUGU PERJUANGAN TEUNGKU PEUKAN

Tugu Perjuangan Teungku Peukan

Tugu Perjuangan Teungku Peukan merupakan Tugu yang terdapat di Kabupaten Aceh Barat Daya yang dibangun untuk mengenang Tengku Peukan yang tewas tanggal 11 September 1926 dalam sebuah penyerangan ke Biyak/ Tangse Belanda di Blangpidie. Teungku Peukan merupakan seorang ulama yang berpengaruh dan kharismatik. Beliau merupakan sosok pejuang perintis kemerdekaan yang pantang menyerah.


5.  TARI RATEB MEUSEUKAT

Tari Rateb Meuseukat

Tari Rateb Meuseukat merupakan salah satu tarian Aceh yang berasal dari Aceh Barat Daya. Nama Rateb Meuseukat berasal dari bahasa Arab yaitu rateb asal kata ratib artinya ibadah dan meuseukat asal kata sakat yang berarti diam.

Tari Rateb Meuseukat ini diciptakan gerak dan gayanya oleh anak Teungku Abdurrahim alias Habib Seunagan (Nagan Raya), sedangkan syair atau ratebnya diciptakan oleh Teungku Chik di Kala, seorang ulama di Seunagan yang hidup pada abad ke XIX. Isi dan kandungan syairnya terdiri dari sanjungan dan puji-pujian kepada Allah dan sanjungan kepada Nabi. Dimainkan oleh sejumlah perempuan dengan pakaian adat Aceh, tari ini banyak berkembang di Meudang Ara Rumoh Baro di Kabupaten Aceh Barat Daya.

Pada mulanya Rateb Meuseukat dimainkan sesudah selesai mengaji pelajaran agama malam hari dan juga hal ini tidak terlepas sebagai media dakwah. Permainannya dilakukan dalam posisi duduk dan berdiri. Pada akhirnya juga permainan Rateb Meuseukat itu dipertunjukkan juga pada upacara agama dan hari-hari besar, upacara perkawinan dan lain-lainnya yang tidak bertentangan dengan agama.

Saat ini, tari ini merupakan tari yang paling terkenal di Indonesia. Hal ini dikarenakan keindahan, kedinamisan dan kecepatan gerakannya. Tari ini sangat sering disalahartikan sebagai tari Saman milik suku Gayo. Padahal antara kedua tari ini terdapat perbedaan sangat jelas. Perbedaan utama antara tari Rateb Meuseukat dengan Tari Saman ada tiga, yaitu :
1. Tari Saman menggunakan bahasa Gayo, sedangan tari Rateb Meuseukat menggunakan bahasa Aceh;
2.  Tari Saman dibawakan oleh laki-laki, sedangkan tari Rateb Meuseukat dibawakan oleh perempuan;
3.  Tari Saman tidak diiringi oleh alat musik, sedangkan tari Rateb Meuseukat diiringi oleh alat musik, yaitu rapa'i dan geundrang.


6.  AIR TERJUN PANTON CUT

 Pesona Air Terjun Panton Cut

Air Terjun Panton Cut merupakan objek wisata yang ramai dikunjungi masyarakat pada akhir pekan. Air terjun Panton Cut ini berlokasi di Desa Jeumpa Panton Mue, Kecamatan Kuala Batee, Kabupaten Aceh Barat Daya. Lokasi Wisata ini Luasnya sekitar 35 Ha dan air terjun ini mempunyai ketinggian kurang lebih 5 meter dari alur sungai pegunungan Panton Cut. Segarnya udara alam disekitar lokasi tersebut menjadi salah satu tujuan masyarakat untuk berwisata.


7.  PANTAI CEMARA INDAH  

Pesona Pantai Cemara Indah

Pantai Cemara Indah merupakan pantai yang selain pasir pantainya yang indah, disini juga tersedia Taman Rekreasi yang merupakan salah satu objek wisata rekreasi keluarga. Pantai Cemara indah ini ramai dikunjungi tidak hanya dari masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya saja, tetapi juga dari luar daerah, terutama dihari-hari libur dan akhir pekan. Lokasi wisata ini sedang dalam tahap pembangunan yang nantinya akan menjadi objek wisata yang terus berkembang. Fasilitas yang tersedia saat ini adalah warung makan, balai tempat berteduh, bangku taman, tempat permainan anak, lapangan olah raga dan musholla. Disamping itu pelayanan sarana air bersih, listrik dan telepon juga tersedia dilokai wisata ini.



8.  PANTAI PUSONG SANGKALAN

Pantai Pusong Sangkalan berjarak 3 Km dari Kota Blangpidie, ibukota Kabupaten Aceh Barat Daya. Pantai Pusong Sangkalan berhadapan dengan Samudera Hindia masih sangat asri bersih, pasirnya yang bersih dan agak kasar.
 
Pesona Pantai Pusong Sangkalan

Nama Pusong digunakan karena di Samudare Hindia dengan jarak 1 Km dari bibir pantai terdapat "Pusong" (Pulau Gosong). Sangkalan adalah nama wilayah permukiman dimana pantai itu berada. Selain nama tersebut pantai ini dikenal juga dengan nama Pantai Bali. Nama pantai Bali sebenarnya bukan nama yang resmi, menurut penduduk setempat banyak yang menyebutnya karena keindahan pantai tersebut tidak kalah indah dengan keindahan pantai di Bali. Ada juga yang berpendapat karena ketika pertama kali dibuka sebagai kawasan wisata, banyak wisata mancanegara yang datang menikmati keindahan pantai dengan bermain selancar dan berjemur ria dengan menggunakan bikini yang dianggap tabu oleh masyarakat setempat, mereka tidak ingin Pantai Pusong Sangkalan dijadikan sebagai kawasan wisata seperti di Bali yang sangat bebas dan merusak tatanan budaya setempat.

Kalau anda mengunjungi pantai ini di pagi hari jam 06.00 sampai dengan jam 10.00 WIB kita akan berkesempatan melihat nelayan tradisional yang sedang "Tarek Pukat" (menjaring ikan dengan pukat yang ditarik dari laut ke darat). Sebuah tontonan yang menarik juga melihat dua kelompok nelayan yang menarik masing-masing ujung pukat ke daratan, Kelompok nelayan yang berjumlah 10 sampai 15 orang ini menarik pukat sambil mengeluarkan suara-suara teriakan kecil dan melantunkan syair-syair yang sangat indah.

Ombaknya yang besar sangat menantang untuk bermain selancar. Air lautnya yang biru sangat indah dan membuat mata betah berlama-lama memandang lautan lepas yang tak bertepi itu. Kebesaran Tuhan semakin dashyat ketika senja hari menikmati indahnya sunset.


9.  PULAU PUSONG SANGKALAN

Pesona Pulau Pusong Sangkalan

Sungguh indah Bumi Aceh, mempunyai berbagai objek alam wisata yang sangat indah, salah satunya adalah Pulau Pusong Sangkalan. Pulau Pusong Sangkalan adalah pulau kecil seluas 1 Km2 yang dulunya hanyalah daratan kecil yang gersang dan dikelilingi hamparan karang yang sangat indah. Hamparan-hamparan karang tersebut dua kali lebih luas dari daratannya dan bila air sedang surut kita bisa berjalan diatasnya dengan air setinggi lutut. Menjelajahi hamparan karang yang sangat indah membuat kita bisa melupakan waktu, kita bisa melihat ikan-ikan karang yang beraneka warna dan bentuk, belum lagi kalau kita menyelam, sungguh akan menemukan taman laut yang sangat luas dan indah serta tentunya masih perawan. Untuk mencapai pulau tersebut saat ini tidak ada angkutan khusus kesana, kita bisa menumpang perahu atau menyewa satu perahu motor sekitar RP. 300.000,00/hari. Sayang sekali obyek wisata yang indah ini masih belum mendapat perhatian baik dari para pengusaha maupun pemerintah daerah setempat. Bahkan bisa dikatakan tidak ada pengelolaan dan publikasi sedikitpun dari Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya. Padahal obyek wisata ini akan menarik perhatian wisata ini akan menarik perhatian wisatawan lokal bahkan mancanegara yang tentunya bisa menjadi pendapatan daerah dan juga bisa memperbaiki ekonomi masyarakat setempat.   

4 komentar:

Millati Indah mengatakan...

Maaf, nih ya... Kok selama saya di Aceh Barat Daya, belum pernah tuh lihat tugu Tengku Peukan yang gambarnya kaya di web ini? Yang saya lihat malah cuma tugu kecil yang bentuknya kaya bambu runcing.

Hery_MS >]))> mengatakan...

tambahan sedikit,, (pict)tugu yang ada diatas bukan bertempat di Aceh Barat Daya (ABDYA) tapi berada di kota Banda Aceh tepatnya di Taman Sari (TamSar) Banda Aceh_,,

Keep Sharing Gan,,

Unknown mengatakan...

Temukan berbagai macam informasi wisata yang ada di Indonesia beserta makna/arti/cerita tentang wisata tersebut yang ada di indonesia
Dan juga artikel-artikel tentang wisata di wisataIndonesiaraya.com dan like page facebook wisataIndonesiaraya.com

OBAT KUAT SOLO mengatakan...

viagrausaasli.net

Posting Komentar